Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal mendampingi Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI), H. Ahmad Muzani, melakukan kunjungan ke Pesantren Modern Internasional Dea Malela, di Dusun Pamangong, Desa Lenangguar, Kecamatan Lenangguar, pada Sabtu (10/05/2025).
Kunjungan ini dalam rangka menghadiri prosesi wisuda santri/santriwati angkatan ke-VII jenjang SMP dan angkatan ke-VI jenjang SMA.
Dalam sambutannya, Ketua MPR RI berpesan kepada seluruh santri agar senantiasa menjadikan tokoh Laskar Hiabullah yang juga pahlawan nasional, yakni Jenderal Sudirman sebagai inspirasi. Ia berharap dari PMI Dea Malela kelak akan semakin banyak lahir generasi emas bangsa Indonesia.
Acara tersebut turut dihadiri sejumlah pejabat tinggi daerah, antara lain Bupati Sumbawa H. Syarafuddin Jarot, M.P., serta pendiri sekaligus pengasuh pesantren, Prof. Dr. KH. Din Syamsuddin. Kapolres Sumbawa, AKBP Bagus Nyoman Gede Junaedi, S.H., S.I.K., M.A.P., bersama jajaran Forkopimda, juga hadir guna memastikan situasi keamanan selama kegiatan berlangsung.
Mataram - Ketua Tim Penggerak PKK Nusa Tenggara Barat Sinta Agathia meyakini, kemajuan daerah dapat diraih dengan bersatunya kaum perempuan dalam berbagai penyelesaian masalah.
"Kita punya pekerjaan rumah masalah kemiskinan. Kalau ibu-ibu sudah turun dan mau berjalan bersama kita bisa keluar dari garis kemiskinan", ujar Bunda Sinta di Islamic Center Mataram (11/5/2025), dalam kegiatan Tasyakkuran perayaan Hultah Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah ke-82 dan Ultah Nahdlatul Wathan ke-72.
Dirinya mengapresiasi kiprah Muslimat NW dalam pendidikan dan pemberdayaan UMKM sampai ke pelosok NTB dalam beberapa bulan terakhir. Terlebih, NBDI yang telah berusia 82 tahun tentu saja telah banyak berkontribusi dalam memajukan dan menyejahterakan masyarakat, terutama kaum perempuan.
Sementara itu, Pimpinan Pusat Muslimat NW Lale Syifaun Nufus mengatakan, peran strategis perempuan untuk mengabdi, mendidik, berkarya dan berdikari jika dilaksanakan dengan keikhlasan terutama dalam keluarga akan membawa perubahan besar bagi masyarakat.
NBDI didirikan pada tanggal 21 April 1943, yang bertepatan dengan ditetapkan sebagai Hari Kartini. Madrasah ini menjadi pusat pengembangan pendidikan Islam di Lombok, terutama kaum perempuan. Memiliki peran penting dalam pembaharuan pendidikan. Madrasah tersebut, telah melahirkan banyak pula tokoh dan pemimpin dalam berbagai bidang. (jmy/dyd/kominfotikntb)
Lombok Tengah, Diskominfotik NTB - Wakil Gubernur NTB, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE., M.I.P., mengikuti kegiatan penanaman pohon sebagai bagian dari rangkaian Indonesia Gastrodiplomacy Series(IGS) 2025 yang berlangsung di Special Economic Zone Mandalika, Sabtu, 10 Mei 2025.
Umi Dinda mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk merestorasi lingkungan dan memperkuat hubungan diplomasi melalui pariwisata.
"Penanaman pohon ini adalah bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan. Apa yang kita tanam hari ini, akan bermanfaat dan bisa dirasakan dalam tahun-tahun ke depan," ungkap Umi Dinda saat memberikan sambutan.
Umi Dinda meyakini bahwa kegiatan ini akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Barat. Kehadiran delegasi dari berbagai negara menjadi kesempatan bagi kita untuk menunjukkan keindahan budaya dan makanan khas daerah.
"Semoga kegiatan seperti ini dapat menjadi kebiasaan baik kita semua. Mari kita tanamkan rasa cinta terhadap lingkungan dan diharapkan dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan terus melaksanakan program-program serupa ke depannya,” tutup Umi Dinda.
Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar anegeri, Dita Besar R. Heru Hartanto Subolo mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah menyambut baik kedatangan seluruh delegasi.
"Kita harus memanfaatkan momen ini untuk memperkenalkan budaya, pariwisata, dan potensi investasi daerah kita, kehadiran mereka di Mandalika adalah kesempatan langka yang tidak boleh kita sia-siakan," tambahnya.
Heru juga menyampaikanbharapannya agar dapat menarik banyak investor ke NTB. "Kami berharap, setelah pertemuan ini, akan ada banyak inisiatif baru yang muncul, baik dalam bidang investasi maupun kerjasama ekonomi. Kita perlu bekerja sama dengan semua pihak untuk menciptakan iklim investasi yang aman dan nyaman," ujarnya.
Heru juga mengungkapkan bahwa beberapa delegasi telah menunjukkan minat untuk menawarkan beasiswa bagi warga Nusa Tenggara Barat. "Ini adalah peluang besar untuk meningkatkan kapasitas masyarakat kita. Kami sangat menghargai dukungan dari negara-negara tersebut," ujarnya.
Ia menutup sambutannya dengan harapan agar kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang promosi, tetapi juga menjalin kerjasama yang saling menguntungkan. "Mari kita bersama-sama membangun masa depan yang lebih baik untuk Nusa Tenggara Barat dan Indonesia. Dengan kerjasama yang baik, kita bisa mencapai tujuan yang lebih besar," tutup Heru.
Umi Dinda menanam pohon tabebuya dan didampingi oleh Asisten II Setda NTB Bidang Ekonomi Pembangunan, Kepala Dinas Pariwisata NTB, Direktur Utama MGPA, Direktur Komersial ITDC dan seluruh Delegasi Indonesia Gastrodiplomacy Series 2025. (diskominfotikntb)
Mandalika, Lombok Tengah - Pekan kedua bulan Mei ini menjadi momen bersejarah bagi dunia balap Indonesia. Sebab untuk pertama kalinya, Pertamina Mandalika International Circuit menjadi tuan rumah ajang balap mobil Internasional GT World Challenge Asia 2025 yang diselenggarakan mulai 9 Mei 2025 hingga 11 Mei 2025 yang diikuti oleh 34 tim dan 68 pembalap dari 21 negara berlaga di Sirkuit Mandalika.
Ajang bergengsi ini bukan hanya sekadar kompetisi mobil sport mewah seperti Ferrari, Lamborghini dan Porsche, tetapi juga simbol dari kerja keras pemerintah dan mimpi panjang untuk menjadikan Sirkuit Mandalika sebagai tuan rumah balap mobil dunia.
Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal turut hadir untuk menyaksikan langsung GT World Challenge Asia 2025 dan berharap event-event kelas dunia lainnya akan hadir di NTB serta investasi di bidang pariwisata dapat segera terwujud, agar pertumbuhan ekonomi meningkat.
"Event ini menjadi langkah strategis untuk menghadirkan event berkelas dunia di NTB, mendorong ekonomi lokal dan membuka peluang investasi pariwisata,” ucap miq Iqbal.
Pertamina Mandalika International Circuit secara resmi mendapatkan pengesahan Grade 3 dari Fédération Internationale de l'Automobile (FIA). Pihak Mandalika Grand Prix Association (MGPA) dengan cepat melakukan perbaikan fasilitas venue, pembongkaran aspal pada area run-off dan penambahan gravel trap di beberapa titik strategis.
Direktur Utama MGPA, Priandhi Satria, mengatakan bahwa dengan sertifikasi ganda dari FIA dan Federation Internationale de Motocyclisme (FIM), Sirkuit Mandalika kini memperkuat posisinya sebagai salah satu sirkuit terbaik di kawasan Asia dan siap menjadi tuan rumah bagi berbagai ajang balap bergengsi dunia.
"Sirkuit Mandalika sebagai tuan rumah balapan roda empat kelas dunia, ini merupakan hasil dari kolaborasi panjang dengan SRO Motorsports Group sejak 2022, termasuk proses pengesahan FIA yang kompleks," kata Priandhi.
Selain itu tidak hanya GT World Challenge Asia yang mencuri perhatian, tetapi juga keindahan dan budaya yang dimiliki oleh NTB membuat FIA menujuk Sirkuit Mandalika untuk menjadi tuan rumah. Event ini menjadi ruang ekspresi bagi sport tourism NTB dalam melaksanakan event-event berskala Internasional kedepannya.(Diskominfotikntb)
Lombok Tengah, Diskominfotik NTB – Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Lalu Muhamad Iqbal yang diwakili oleh Asisten II Setda NTB, Lalu Mohammad Faozal, menyampaikan bahwa terselenggaranya Indonesia Gastrodiplomacy Series (IGS) 2025 di Provinsi NTB memberikan banyak respons positif dari seluruh delegasi dan telah mengetahui bahwa NTB memiliki potensi yang sangat menarik, sehingga kegiatan ini menjadi pintu masuk bagi NTB untuk menarik lebih banyak investasi dari berbagai pihak.
"Saat ini bagaimana cara agar untuk terus memaintenance atau merawat NTB, bahwa kita sebagai daerah yang siap untuk menjadi daerah investasi, siap menjadi daerah yang dikunjungi dan memiliki SDM yang terbaik," tuturnya.
Faozal juga menuturkan bahwa Provinsi NTB memiliki banyak sektor yang berpotensi untuk dikembangkan melalui investasi, mulai dari potensi budaya, wisata kuliner, maritim, peternakan, perikanan, pariwisata, dan berbagai sektor lainnya yang menjanjikan.
"Setiap sektor pasti memiliki potensi yang bisa kita angkat dan promosikan lebih luas, Bahkan, beberapa delegasi sudah meminta kartu nama dan kontak, yang menandakan adanya ketertarikan dan peluang untuk membuka akses lebih lanjut. Sekarang tinggal bagaimana kita bisa menjaga dan memelihara komunikasi serta potensi kerja sama ini secara berkelanjutan," ujar Faozal.
Staf Ahli Menlu Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar Negeri, Duta Besar R. Heru Hartanto Subolo kepada awak media menyampaikan bahwa IGS bertujuan mempromosikan Indonesia secara keseluruhan dan sudah 5 kali diadakan di berbagai provinsi dengan partisipan yang berbeda.
“Pintu masuknya adalah gastro atau makanan salah satu tools diplomasi, tapi pada saat yang sama kita masukkan aspek-aspek potensial untuk berkolaborasi antara kedutaan asing dengan stakeholders nasional,” ungkapnya.
Pada kesempatan lain, Sahli Heru Subolo juga menyampaikan bahwa IGS merupakan wujud nyata konsep Indonesia Incorporated serta menunjukkan pentingnya kolaborasi dan sinergi dalam meningkatkan visibilitas dan daya saing Indonesia dalam skala global.
“Sekarang kita akan menindaklanjutinya dengan kolaborasi konkret dari berbagai stakeholders. Dari pemerintah komitmennya sangat tinggi, tinggal bagaimana kita tindaklanjuti degan pemerintah asing melalui duta besar mereka di sini,” pungkasnya.
Kegiatan terselenggara atas kolaborasi Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pariwisata, Kementerian Ekonomi Kreatif, Pemprov NTB, InJourney Tourism Development Corporation (ITDC), dan Pelita Air. Para peserta diajak untuk menjelajahi keindahan budaya, kuliner, potensi pariwisata, hingga potensi investasi di NTB. (diskominfotikntb)
Mandalika, Lombok Tengah - Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Lalu Muhamad Iqbal menyerahkan trophy kemenagan kepada pasangan pembalap Bob Yuan dan Leo Ye Hongli jadi juara dalam race 1 GT World Challenge Asia 2025. Kompetisi ini merupakan pembuka dari Mandalika Festival of Speed 2025 di Pertamina Mandalika International Circuit, Sabtu (10/05/2025).
Miq Iqbal Gubernur NTB secara langsung menyerahkan trophy juara di podium kemenangan Mandalika kepada Bob Yuan dan Leo Ye Hongli dari tim Origine Motorsport dan tidak lupa mengucapkan selamat atas kemanangan perdana di Pertamina Mandalika International Circuit.
Bob Yuan dan Leo Ye Hongli telah mengklaim kemenangan ketiga mereka di GT World Challenge Asia yang diselenggarakan AWS dalam empat start terakhir, termasuk putaran final pada tahun 2024.
Sang juara bertahan Origine Porsche berhasil unggul 5,2 detik di depan Mercedes-AMG milik Climax Racing yang dikendarai Mike Zhou dan Ralf Aron yang berhasil menahan laju Anthony Liu dan Dorian Boccolacci dari Phantom Global Racing.
Namun ada pemenang baru di kelas Am di mana Mercedes-AMG milik Elegant Racing yang dikendarai oleh Alex Liu dan Reinhold Renger meraih kemenangan di depan favorit tuan rumah Garage 75.
Para penonton dapat menyaksikan berbagai sportscar seperti Audi, BMW, Corvette, Ferrari, Lamborghini, Mercedes-AMG, Nissan dan Porsche. Indonesia diwakili oleh empat pembalap terbaiknya yaitu Andrea Anatra (Lamborghini), Setiawan Santoso (Mercedes-AMG GT3), David Tjiptobiantoro dan Anderson Tanoto (Ferrari), berpartisipasi dalam acara bergengsi tersebut.(Diskominfotikntb)
Mataram – Selama tiga hari pelaksanaan Indonesia Gastrodiplomacy Series: Diplomatic Tour Goes to West Nusa Tenggara, puluhan delegasi dari berbagai negara sahabat dan mitra internasional diajak menyelami keunikan budaya, kekayaan kuliner, potensi investasi, serta pesona pariwisata yang dimiliki Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kegiatan yang berlangsung sejak 6 hingga 8 Mei 2025 di Pulau Lombok ini menjadi momentum penting untuk menunjukkan kesiapan NTB sebagai daerah yang tak hanya unggul secara lokal, namun siap bersaing dan berkolaborasi di tingkat global.
Melalui berbagai agenda selama tiga hari, delegasi menelusuri keragaman budaya dan sejarah Kota Mataram dengan berkeliling Kota Tua Ampenan dan Museum NTB, berdialog langsung dengan Gubernur NTB, berinteraksi dengan pelaku UMKM, menikmati kuliner organik di Desa Wisata Bilebante, mendukung green initiative melalui penanaman pohon, hingga melihat potensi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Mandalika. Membuat para peserta mendapatkan gambaran utuh tentang daya tarik NTB dalam mendukung diplomasi rasa dan budaya Indonesia.
“Ini kegiatan yang low cost big impact, Biayanya sedikit tapi impactnya besar, Potensi pertambangan, kelautan, kehutanan energi, hingga Pariwisata semuanya kita siap. Apalagi mereka wakil dari negaranya, mereka pegang kebijakan untuk investasi mereka juga pegang kebijakan untuk mengarahkan wisatawannya dan mereka punya pengaruh besar di negara asalnya,” kata Gubernur Miq Iqbal.
Staf Ahli Menlu Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar Negeri, Duta Besar R. Heru Hartanto Subolo kepada awak media menyampaikan bahwa IGS bertujuan mempromosikan Indonesia secara keseluruhan dan sudah 5 kali diadakan di berbagai provinsi dengan partisipan yang berbeda.
“Pintu masuknya adalah gastro/makanan… salah satu tools diplomasi, tapi pada saat yang sama kita masukkan aspek-aspek potensial untuk berkolaborasi antara kedutaan asing dengan stakeholders nasional,” ungkapnya.
Pada kesempatan lain, Sahli Heru Subolo juga menyampaikan bahwa IGS merupakan wujud nyata konsep Indonesia Incorporated serta menunjukkan pentingnya kolaborasi dan sinergi dalam meningkatkan visibilitas dan daya saing Indonesia dalam skala global.
“Sekarang kita akan menindaklanjutinya dengan kolaborasi konkret dari berbagai stakeholders. Dari pemerintah komitmennya sangat tinggi, tinggal bagaimana kita tindaklanjuti degan pemerintah asing melalui duta besar mereka di sini,” pungkasnya.
Kegiatan ini juga memperkuat sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mempromosikan daerah melalui pendekatan soft diplomacy berbasis budaya dan gastronomi.
“Selama tiga hari di Lombok, kami tidak hanya mencicipi rasa, tetapi juga merasakan semangat kolaborasi NTB. Ini adalah destinasi yang kaya, ramah, dan memiliki masa depan global,” ujar Abdul Karim Harelimana Duta Besar dari Negara Rwanda
Rombongan delegasi yang terdiri dari 38 Duta Besar beserta pasangan serta diplomat asing dari 27 negara menutup rangkaian kegiatan dengan menyaksikan Fanatec GT World Challenge Asia 2025 yang tengah berlangsung, serta mengikuti track experience, mencoba langsung Pertamina Mandalika International Circuit.
Dengan keberhasilan penyelenggaraan ini, Indonesia khususnya NTB semakin diperhitungkan sebagai bagian dari jaringan diplomasi internasional yang dinamis, membangun citra positif melalui budaya, ekonomi, dan pariwisata berkelas dunia.(pnd/opk/diskominfotikntb-kemenlu-ri).
Mataram – Suasana hangat dan penuh pesona budaya menyambut para delegasi Indonesia Gastrodiplomacy Series: Diplomatic Tour Goes to West Nusa Tenggara, di Merumatta Hotel, Kamis malam (08/5/2025).
Acara jamuan makan malam penyambutan ke 38 delegasi dirancang dengan menghadirkan nuansa modern namun diisi dengan penampilan tiga tarian tradisional khas NTB,
diantaranya tarian Nguri yang merupakan tarian selamat datang untuk menyambut tamu kehormatan. Tarian kedua, Dedare Nyesek, menceritakan keseharian masyarakat desa dalam menenun. Kata “Dedare Nyesek” sendiri memiliki arti “Gadis Menenun” dengan gerakan menenun dari awal hingga akhir. Tarian ini dianggap sesuai untuk memperkenalkan budaya dan adat masyarakat Lombok, khususnya kerajinan tenun.
Tidak hanya disapa lewat seni tari, para tamu juga dikenalkan dengan kuliner khas NTB, hidangan pembuka Sate Rembiga, seafood dari hasil laut NTB, dan makanan penutup (desserts) kue cerorot jajanan tradisional Lombok yang terbuat dari tepung beras, gula merah, dan santan, lalu dibaluti janur kelapa. Meski bahannya terbilang sederhana, namun rasanya istimewa.hal ini menjadi bagian dari pendekatan gastrodiplomasi yang menjadi kekuatan diplomasi budaya Indonesia.
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. Lalu Muhamad Iqbal yang hadir langsung menyampaikan kesiapan Pemprov NTB untuk bekerja sama dengan Pemerintah Pusat membawa perubahan memajukan NTB.
“Pada pertemuan esok hari, saya akan menyampaikan kepada anda potensi-potensi yang dimiliki NTB. NTB adalah provinsi dengan beribu peluang.” pungkasanya.
Sebagai ketua delegasi, Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Indonesia di Luar Negeri, Duta Besar R. Heru Hartanto Subolo menyatakan bahwa Provinsi NTB memiliki banyak potensi dari sektor agrikultur, pariwisata, dan kekayaan adat masyarakatnya.
“Selama tiga hari ke depan, kami menawarkan kesempatan dan jejaring yang telah disiapkan oleh Pemprov NTB. Kami juga akan memperkenalkan mitra-mitra investasi baru.” ungkapnya.
Menutup acara, para peserta diajak menari “Gandrung” bersama para penari dan tamu undangan lainnya yang semakin menunjukkan keramahan masyarakat NTB.
Indonesia Gastrodiplomacy Series merupakan rangkaian kegiatan diplomatik yang bertujuan memperkenalkan budaya daerah di Indonesia kepada dunia internasional, terutama kepada perwakilan negara-negara sahabat dan mitra kerja sama global.
Acara pembuka ini menjadi bukti bahwa NTB tidak hanya memiliki potensi wisata alam yang luar biasa, tetapi juga kekayaan budaya yang mampu menjadi daya tarik dan sarana membangun diplomasi internasional.
Selama 4 hari di Lombok, 38 dubes asing beserta pasangan dan peserta diplomatic tour lainnya akan diajak mengenal sejarah dan budaya NTB di Museum dan Kota Tua Ampenan, desa wisata hijau Bilebante, hingga berinteraksi langsung dengan para pelaku UMKM di NTB Mall, dan diskusi potensi ekonomi dan investasi NTB bersama Gubernur NTB. Sementara di Mandalika, para peserta akan menggali potensi investasi bidang pariwisata bersama ITDC, serta menyaksikan Fanatec GT World Challenge Asia 2025 yang tengah berlangsung.(pnd/diskominfotikntb-menlu).
Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr HL Muhamad Iqbal mengenalkan beragam potensi yang dimiliki NTB. Hal ini direspon positif oleh peserta Indonesia Gastrodiplomacy Series 2025 (IGS 2025) yang terdiri dari duta besar dan perwakilan negara sahabat.
Sharing session atau pemaparan yang berlangsung di Bank NTB Syariah Mataram, Jumat (09/05) dalam rangkaian IGS 2025 itu, Gubernur menjelaskan potensi pariwisata, perikanan, tambang, agrikulutr dan lainnya setelah pemutaran video selayang pandang potensi NTB.
"Selamat datang di kantor pusat Bank NTB Syariah. Jika berminat berinvestasi di perbankan kami sangat menyambut baik", ujar Gubernur membuka pertemuan yang diselingi diskusi bersama peserta.
Ketua panitian IGS 2025, L Faozal menjelaskan, para peserta merespon positif potensi beragam yang dimiliki NTB.
"Ini baru kunjungan pertama dan pertemuan awal. Tapi dari pertemuan ini kita melihat respon positif dari para peserta untuk tindaklanjut investasi dan hubungan kerjasama lainnya", ujar Faozal.
Indonesia Gastrodiplomacy Series sudah diadakan sebanyak lima kali di berbagai daerah di Indonesia. Kegiatan ini merupakan program unggulan Kemlu RI untuk mempromosikan warisan kuliner Indonesia sebagai media dialog, kerja sama ekonomi, dan diplomasi budaya. Edisi “Diplomatic Tour Goes to West Nusa Tenggara” kali ini merupakan bagian dari inisiatif promosi Perdagangan (Trade), Pariwisata (Tourism), dan Investasi (Investment) atau TTI yang lebih luas. (jm)
Tahun ini untuk pertama kalinya Sirkuit Mandalika Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, menyelenggarakan balap mobil bergengsi GT World Challenge 2025. Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal datang dan menyapa langsung para pembalap dan official kru di Sirkuit Mandalika pada Jumat, 9 Mei 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur NTB meyakinkan para pembalap dan official kru GT World Challenge 2025 bahwa ia selaku Gubernur NTB dan Pemerintah Provinsi NTB akan memberikan dukungan terbaik untuk berlangsungnya ajang balap mobil sport dunia ini.
"Hoping you will be back here. I am sure if you return to this island next year it's going to be organized even much better than this. (Saya berharap Anda akan kembali ke sini. Saya yakin jika Anda kembali ke pulau ini tahun depan, Sirkuit Mandalika akan jauh lebih baik dari ini)" tutur Miq Iqbal, sapaan Gubernur.
Selain itu, Miq Iqbal juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memperkenalkan berbagai potensi yang ada di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Miq Iqbal menjelaskan bahwa Provinsi NTB tak hanya terkenal akan kecantikannya, tetapi juga kaya akan berbagai potensi sumber daya dari emas, tambang, pertanian, hingga energy terbarukan. Seluruh potensi tersebut siap menerima investor untuk dikembangkan sehingga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Miq Iqbal melanjutkan, dengan kekayaan potensi yang dimiliki, Pemprov NTB membuka diri sebesar-besarnya bagi para investor untuk berinvestasi di dua pulau yang ada di daerah ini. Miq Iqbal juga mempersilahkan para investor untuk menghubunginya langsung untuk membicarakan investisi yang mungkin terjadi.
"We'll always open to any possibility of investment. (Kami akan selalu terbuka terhadap kemungkinan investasi apa pun) " tandasnya.
GT World Challenge Asia 2025 akan diselenggarakan di Pertamina Mandalika International Circuit pada tanggal 9-11 Mei 2025. Ajang ini jadi bagian dari komitmen pemerintah dalam menjadikan Mandalika sebagai pusat sport tourism nasional, baik dari sisi motorsport maupun non-motorsport. Ajang balap ini tidak hanya mencetak sejarah sebagai debut GT3 di Indonesia, tetapi juga menunjukkan kesiapan Mandalika dari sisi infrastruktur logistik dan manajemen event internasion. (nov/opk/dinaskominfotikntb)