Assalamualaikum,
Doa Terbaik Untuk Bumiku
Garoso... Buah Khas Bima, sekarang jarang terlihat dan Mahal pula. Mungkin Lahanx Tidak ada pagi karena diganti Lahan Jagung. Mohon Upaya bagaimana ini kembali seperti dulu... Pleasee
terima kasih ibu Yulia, kami sedang menyusun Renja 2020 dan usulan ibu akan kami akomodir untuk kita anggarkan. lahan ada karena tanaman ini bisa ditanam dipagar kebun atau tegalan, tinggal bagaimana kita memeliharanya. karena tanaman ini mudah tumbuh dan mudah perawatannya.
beda cita rasa Garoso yg dtanam di gunung dgn di pagar dn dikebun. Mohon Dinas Pertanian buatkan aturan mengenai batasan wilayah untuk lahan Garoso dn lahan jagung. malah saya lihat untuk garoso ini harus melalui pembibitan ulang
besar Dampak Lingkungan krena bisnis jagung ini... banjirpun terjadi dikota bima tdk lain dn tdk bukan dkarenakan gunung sdh gundul karena digarap u tanam jagung (tidak ada tanaman penghalau banjir), malah pemerintah membuka jalan Aspal u memudahkn akses petani jagung. seandainya akses jln itu ada ketika dulu banyak petani Garoso... Alangkah indahnya Kotaku
jgn dilihat Garoso itu nilai keuntungannya sedikit dbanding menanam jagung tapi keanekaragaman pangan dn buah-buahan perlu ditingkatkan dn dipertahankan keberadaannya
terima kasih atas usul saran dan opininya bu yulia, kedepan kita memang harus lebih bijak dalam mengelola pertanian agar lebih memberi manfaat, bernilai tambah dan mampu meningkatkan keanekaragaman pangan bagi masyarakat.
Pengaduan/laporan saudara telah direspon oleh instansi terkait, mohon tanggapan saudara. (apabila tidak ditanggapi dalam waktu 24 jam, maka pengaduan dianggap tuntas)
Hal ini menjadi tugas dan sekaligus Pemda lebih khusus Dinas Teknis untuk mempertahankan kerberlanjutan produksi (tersedia sepanjang tahun) melalui rekayasa teknologi